Dewasa kini banyak sekali masyarakat mengenal istilah “kurang piknik’. Istilah tersebut seringkali kita jumpai di berbagai mediasocial seperti di Whats shapp,Telegram,Instagram Facebook dan mediasosial lainnya. Kurang piknik menunjukan suatu kondisi masyarakat yang terjebak dalam rutinitas harian yang mengabaikan faktor hiburan sebagaisarana refresing jasmaniah.
Kondisi demikiantentu terjadi ketimpangan dalam pola hidup yang tidak seimbang. Hal demikian tentu sangat menjenuhkan yang bisa berakibat kepada tekanan stres. Obat penawartersebut adalah berwisatasebagai upaya penyegaran, pemulihan semangat serta sebagai sarana hiburan. Maka tidak heran banyak industrimenawarkan sektor pariwisata. Produk wisatakonvensional sekarang sudah mulai banyak di tinggalkan, masyarakat sekarang lebih memilih produk wisata yang menghargai kelestarian alam, budaya sertaramah lingkungan.
Sebagai respon pergeseran minat wisata tersebut,maka salah satu alternatifnya adalah desa wisata. Sebutan sebagai desa wisata memiliki ciri khas atau karakter tertentuyang memiliki daya jual berupa kekayaan alam,budaya ataupun lingkungan yang memadai sehingga masyarakat yang berkunjung dapat menikmati, mengenal, dan mempelajari keunikan desa beserta segaladaya tariknya.
Salah satu desa yang menarik di Kabupaten Mukomuko sebagai prospekdesa wisata adalah desa Agung Jaya. Desa ini menyimpan berbagai potensi wisata yang dimiliki antaralain wisata alam, wisata seni budaya maupun wisata Kerajinan dan wisata Kuliner yang berada di kawasan Pasar desa Agung Jaya. Hal tersebut perlu dikembangkan lebih luas sehinggamemiliki dampak ekonomiseperti mensejahterakan masyarakat, khususnya desa Agung Jaya. Desa Agung Jaya mempunyai posisi yang sangat strategis dari bernbagai arah baik dari arah kota kabupaten Mukomuko yang nota bene mempunyai objek Danau Nibung yang begitu indah dan sudah terkelola oleh masyarakat setempat dan sangat dekat dari akses jalan karena desa Agung Jaya ditengah tengah dari berbagai penjuru desa.
Peranan masyarakat desa Agung Jaya dalam melestarikan alam dan menjaga budaya setempat sangat penting, hal ini karena seiiring perkembangan zaman yang serba materialistik dan individualistik masyarakat desa Agung Jaya masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat Jawa yang memiliki nilai-nilai luhur seperti rewang, mbecek / numbang dan lain sebagainya. Lebih dari itu, desa Agung Jaya juga memberlakukan ‘adat istiadat’ memanfaatkan kekayaan lokal dalam berbagai hal.
Potensi desa Agung Jaya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Persawahan sebagai modal penting dalam membangun Kawasan Agro Wisata dimana Persawahan ini tanah yang dimilki desa seluas 4 Hektar atau 40000 M2 ( Surat Keterangan Tanah Milik Desa terlampir ) ditambah dengan persawahan milik Masyarakat yang siap mendukung pemerintahan desa dalam rangka untuk pengembangan Agro Wisata dang Luasan -+ 25 Hektar atau 250000 M2 . Di Wilayah Persawahan yang akan dijadikan Agro Wisata yang sudah dan progres tergarap sudah memasuki sekitar 40% dari Perencanaan dengan dokumentasi sebagai berikut :
Gambar 1 : Proses Pembuatan Wisata Pangonan
Foto : Dokumen 3 Foto : Dokumen 4
Salah satu Faktor pentinguntuk menunjang desa wisata adalah faktor aksesibbilitas, berikutini kondisi akses menuju desa Agung Jaya.
Dikrenakan akses menuju tempat wisata sangat dekat dari jalan protokol dan pemukiman warga yang ada maka disekitar wisata ada sebuah penginapan, kuliner, sovenir, sarana informasi dan keamanan akan ditindak lanjuti kemudian dikarenakan Perencanaan Desa Wisata Agung Jaya baru mendapatkan legalitas dari pemerintah pada tahun 2022.
Sumbera Daya Manusia ( SDM ) Desa Agung Jaya dalam rangka untuk pengembangan sangat memungkinkan untuk mendukung dan menggerakan Perencanaan Desa Wisata. Data SDM Agung Jaya Sebagai berikut :
Gambar : 2
Sumber : OpensideDesa agung Jaya 2022
Dalam rangka untuk mendukung percepatan pembangunan fasilitas yang ada di Wisata “ Pangonan “ Desa Agung Jaya untuk tahun 2022 telah dianggarkan dari Dana Desa ( DD ) dalam bentuk ketahanan pangan dengan uraian sebagai berikut :
Dan masuk lagi APBDES Perubahan untuk pembuatan Plat Deker Sebesar Rp. 30.858.400
Dengan Sumber dana tersebut diatas tentu masih sangat minim dalam rangka untuk membuat fasilitas pendukung Desa Wisata. Dalam aspek manfaat dari sumber dana tersebut tentu sudah sangat membantu dalam pengembangan wisata “ Pangonan “ Desa Agung Jaya.
Dan sangat membantu juga warga disekitar Wisata “ Pangonan” yang mempunyai persawahan yang dimiliki warga Desa Agung Jaya dan sekitarnya untuk meningkatkan penghasilan.
Dalam rangka untuk mendapatkan keterkenalan Wisata “ Pangonan “ Desa Agung Jaya maka dibutuhkan sarana Promosi yang dilakukan yang masih dan di lakukan terus menerus baik dilakukan lewat dari mulut warga ke warga lainnya maupun menggunakan media cetak maupun elektronik.
Untuk kemajuan promosi Wisata “ Pangonan “ Desa Agung Jaya telah terbentuk website desa dengan Alamat ; , akun facebook dengan alamat : . dan didukung penuh dari berbagai elemen desa yaitu, BPD, Karang taruna, PKK dan Seluruh sekolah yang berada di wilayah desa Agung Jaya.
Selain itu semua tidak kalah penting di dukung juga oleh pemerintah daerah dalam hal ini dari Dinas Pertanian, Dinas PMD, Dinas PUPR, BalitBangda, duta Wisata Kabupaten Mukomuko, KODIM Kabupaten Mukomuko dan dilakukan pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga dan dalam rangka penuntasan progam yang sudah desa rancang perlunya pendampingan dari berbagai pihak secara berkesinambungan atau terus menerus agar menjadi Wisata “ Pangonan “ yang bisa dinikmati selalu dan datangi para wisatawan baik lokal, Regional maupun Internasional.
Gambar : 3
Pendampingan dari DisParPora Kab. Mukomuko
Desa Agung Jaya terdapat beberapa home industri kerajinanseperti keset, anyaman tas dan lain sebagainya yang di produksioleh warga setempat.Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat untuk menggerakan perekonomian di desa.
Gambar : 4
Belum ada atraksi
Belum ada homestay